Menang tapi kalah
Do you like this story?
RS Omni menang mutlak, sekaligus kalah mutlak.
RS Omni Internasional di Tangerang menggugat mantan pasiennya melalui pengadilan resmi, dan menang. Akibatnya, Prita Mulyasari yang menuliskan keluhannya lewat milis di internet, dijebloskan ke penjara. Masyarakat luas balik mengadili. RS Omni kalah telak dalam pengadilan masyarakat.
Rabu, pagi ini saya membaca tulisan tentang kasus Prita di halaman muka koran Kompas. Dengan oplah sirkulasi Kompas yang mencapai sekitar 700 ribu, kekalahan RS Omni pun mencapai puncaknya. Sekarang tidak hanya masyarakat internet yang mengetahui kasus Prita, masyarakat non-internet pun akan terkejut membaca kasus ini. Mengeluhkan layanan rumah sakit berdampak dipenjara. Lengkaplah sudah kekalahan RS Omni.
Prita kalah di pengadilan resmi, dan menang telak di pengadilan masyarakat.
Kehidupan ini memang penuh paradoks. Yang tampak menang boleh jadi yang sesungguhnya kalah. Yang tampak kalah sering juga yang sesungguhnya menang. Agama mengajarkan, siapa yang membela kebaikan akan selamanya meraih kemenangan. Mungkin secara wujud fisik akan kalah, tapi secara hakiki dia menang. Sejarah para nabi juga dicirikan dengan hal tersebut. Siapa yang menyangka bahwa setelah Nabi Isa a.s. dan pengikutnya dihancurkan, justru ajarannya menjadi populer dan menyebar? Siapa yang menyangka bahwa setelah Timur Lenk menghancurkan Baghdad, justru orang Mongol akhirnya menjadi salah satu penyebar utama kebudayaan Islam? (teman-teman dari agama lain tentu punya banyak contoh yang sama)
“Gimana Mas, kira-kira apa yang kita lakukan kalau kita tahu ada bocoran soal ujian di sekolah anak kita? Ini bocoran resmi loh…” celetuk teman saya. Kami sedang dalam perjalanan bersama dari Jakarta dan Bandung. Dan kami sedang memprihatinkan maraknya soal UN yang bocor. Diskusi kami panjang, kesimpulan kami sama.
“Anak kita boleh gagal, tapi anak kita tidak boleh curang…” demikian kesimpulan kami.
Kita boleh gagal dalam meraih kemenangan fisik, agar tetap bisa meraih kemenangan hakiki. Kita jangan sampai meraih kemenangan semu hanya untuk menderita kekalahan jangka panjang. Dan tentu saja, kita harus terus berjuang sungguh-sungguh untuk meraih kemenangan dunia yang sekaligus kemenangan akhirat. Dua kemenangan sekaligus, yang fisik dan non-fisik. Untuk kemenangan yang hakiki, kemenangan jenis ini bisa diraih dengan kejernihan hati nurani.
Yang menang boleh jadi kalah. Yang kalah boleh jadi menang. Maju terus Bu Prita, saya mendukungmu. Bagi saya, Ibu lah yang menang.
By Sepia Sun
Thank you for your visit
Yes ... please comment, question, critique, or add ... Your comments will help refine our knowledge, and value to other readers. Tks! - Mas Javas - Please Click Button and Share If the article is felt useful. Follow me on Twitter. Follow me on Twitter
0 Responses to “Menang tapi kalah”
Posting Komentar
jangan lupa tinggalkan komentar ya... Thanks atas kunjungannya ..!!!