Trending: Mas Javas

Orang - orang yang didoakan malaikat

Ketika membaca judul itu, hati saya bergidik. Saya merasa ada sesuatu yang terlewatkan. Apa itu? Yaitu kesempatan. Ya, sebuah kesempatan untuk terkabulnya sebuah doa. Atau untuk memperoleh doa yang mustajab.

Konon doa yang mustajab itu bisa berasal dari orang (makhluk), tempat dan waktu. Maksudnya ada waktu – waktu mustajab untuk berdoa, seperti sepertiga malam yang akhir dan sehabis sholat wajib. Juga ada tempat – tempat yang mustajab untuk berdoa, seperti ketika wukuf di arafah, di multazam, dan beberapa tempat lain di seputaran tanah harom. Nah, untuk orang atau makhluk yang mustajab doanya seperti doa kedua orang tua, doa para nabi, doa imam yang adil, doa orang yang teraniaya dan tentunya doa para malaikat. Nah, bagaimana cara memperoleh yang terakhir ini? Dari penelusuran yang saya lakukan saya mendapatkan puluhan jalan untuk mendapatkan doa para malaikat ini. Setiap hari bahkan.

Dari Ibnu Umar r.a., dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga Malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci”. (Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dalam Shahihnya)

Juga diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sucikanlah tubuh – tubuh ini, semoga Allah mensucikan kalian, karena tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci, kecuali seorang malaikat ikut bermalam dalam pakaiannya, dia tidak membalikkan badannya sesaat diwaktu malam kecuali malaikat itu berdoa, ‘Ya Allah ampunilah hambaMu yang tidur dalam keadaan suci’.” (Rowahu At-Thobroni di dalam Mu’jam al-Ausath dengan sanad jayyid)

Maksud suci di sini adalah mempunyai wudhu. Jadi ketika kita pergi tidur dalam keadaan masih mempunyai wudhu, berarti kita mendapat doa dari malaikat dan berarti mendapat ampunan dari Allah. Inilah tidur yang berpahala. Siapa yang tidak ingin meraih pahala ini?

Sayangnya jarang yang bisa mengamalkan (baca memilih amalan ini). Boro – boro mau menjaga wudhu, baca doa mau tidur saja kadang kelewatan. Lupa, walau versi pendek sekalipun. Apalagi yang panjang. Dan tak jarang, habis “amal sholih” langsung tek sek. Mendengkur tidur. (Habis enak sih) Malas untuk bersih – bersih dan wudhu dulu sebelum tidur. Padahal, haditsnya menganjurkan untuk wudhu dulu sebelum tidur. Ini sebagai keringanan untuk tidak langsung mandi junub. Tapi itulah manusia banyak pepeko dan tawar – menawar. Udah dikasih keringanan, maunya gratis. Dikasih hati ngrogoh rempelo. Cuma disuruh wudhu saja, tapi melupakannya. Iya toh…!

Nah, sebenarnya ringan kan? Kalau dipikir – pikir, gampang kan? Cuma menjaga wudhu tok loh. Oleh karena itu mari kita coba. Wudhu sebelum tidur atau masih dalam keadaan suci ketika berangkat ke tempat tidur. Sebab hasilnya pol; diampuni dosa – dosa kita. Dan malaikat yang mendoakannya, langsung ke Allah. Hebring kan…! Di saat kita tidur ada yang memintakan ampun. Rugi kalau tidak dicoba

Dari pencarian saya, doa malaikat itu mampir kepada orang - orang yang mau berinfak. Apa isi doa malaikat kepada orang yang mau berinfaq? Inilah atsarnya.

Dari Abu Huroiroh r.a., dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Tiada hari dimana seorang hamba mendapatkan waktu pagi, melainkan ada 2 malaikat yang turun, salah satu diantara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang menahan (pelit)’” (Rowahu Imam Bukhari - Shahih Bukhari no. 1442 dan Imam Muslim - Shahih Muslim no. 1010)

Saya jadi ingat pengalaman waktu kecil dulu. Kalau saya punya mainan atau makanan, jika terbersit niat yang jelek – pelit maksudnya, gak mau berbagi dengan yang lain, mesti barang itu malah hilang entah ke mana. Atau malahan jadi rusak, gak bisa dipakai. Juga ketika dikasih uang Ibu. Pertama tergerak niat mau infaq tapi gak jadi, ndilalah duit itu malah ilang. Infaq gak dapat, jajan juga kagak. Dan kejadian itu seakan sering berulang dalam kehidupan saya. Sampai saat mengetahui hadist di atas, baru saya sadar. Ternyata ada malaikat yang berdoa ‘kerusakan’ bagi orang yang menahan atau pelit berinfaq. Kojur sudah.
Karena itu, mulailah setiap hari kita dengan berinfaq. Tidak harus uang. Bisa juga dalam bentuk makanan. Atau barang lainnya. Tipnya, bagi yang banyak hidup di jalanan, sediakanlah makanan, seperti permen misalnya, yang bisa dibagi kapan saja kepada peminta – minta. Atau bisa dengan perkataan yang baik, amar ma’ruf. Untuk apa? Agar kita mendapat doa malaikat, yang akan mengganti apa yang kita infakkan. Ingat, gantinya Allah itu berlipat lo, dan tidak kita sangka – sangka, datangnya. Dan sak apes – apesnya, kerjakanlah solat dhuha dua rekaat. Susah? Harusnya bisa.
Diriwayatkan oleh al-Baihaqi, dari jalan al-Hakim, dan lafadznya di salah satu riwayatnya, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada hari dimana mataharinya terbit, melainkan di kedua sisinya terdapat dua malaikat yang berseru yang seruannya didengar oleh semua makhluk Allah kecuali dari jin dan manusia, ‘Wahai manusia marilah kepada Rab kalian, karena sesungguhnya yang sedikit dan mencukupi adalah lebih baik daripada yang banyak dan melalaikan.’ Dan matahari tidak terbenam melainkan di kedua sisinya terdapat dua orang malaikat malaikat yang berseru yang seruannya didengar oleh semua makhluk Allah kecuali dari jin dan manusia, ‘Ya Allah berikanlah ganti kepada orang yang berinfaq dan berikanlah kerusakan kepada orang yang menahan.’ Dan Allah menurunkan dalam hal ucapan dua malaikat ini (yaitu Surat Yunus ayat 25) ‘Dan Allah menyeru mereka ke Darussalam dan menunjuki orang yang dikehendakiNya kepada jalan yang lurus.’ Dan menurunkan tentang ucapan dua malaikat ‘Ya Allah berikanlah ganti kepada orang yang berinfaq dan berikanlah kerusakan kepada orang yang menahan,’ (dalam Surat al-Lail ayat 1 – 10), ‘Demi malam ketika menutupi, dan siang apabila terang benderang, dan penciptaan laki-laki dan perempuan, sesungguhnya usaha kalian memang berbeda – beda. Adapun orang yang memberi dan bertakwa, dan membenarkan dengan kebaikan, maka Kami mudahkan baginya kemudahan. Dan adapun orang yang kikir dan merasa kaya, serta mendustakan kebaikan, maka Kami mudahkan baginya kesulitan.”
Mari merebutnya…!

Yang ketiga, doa malaikat tercurah bagi seseorang yang mau mendoakan buat temannya, tanpa sepengetahuannya. Bisa dalam keadaan jauh atau dekat. Namun, dibeberapa hadits diterangkan kemustajabannya ada dalam keadaan berjauhan (ghoib).

Dari Shofwan bin Abdillah bin Shofwan, di antaranya terdapat Ad-Darda’ binti Abu Ad-Darda’ – ia berkata, aku mendatangi mereka di Syam, aku bertemu Ummu Ad-Darda’, tetapi aku tidak menjumpai Abu Ad-Darda’. Ummu Ad-Darda’ lalu berkata, ‘Apakah kamu mau naik haji tahun ini?’ Aku jawab, “Ya.” Ia berkata, ‘Doakan kami supaya Allah memberikan kebaikan kepada kami. Karena sesungguhnya Nabi SAW telah bersabda, “Sesungguhnya orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan. Rasulullah SAW bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin walaka bimitslin - dan engkaupun mendapatkan semisalnya.’ ” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Bab Adz-Dzikir Shahih Muslim no. 2733, Ibnu Majah (2895), Musnad Ahmad (5/195), Imam Bukhori di dalam Adabul Mufrod (625)).
Nah, kita bisa milih mau mendoakan yang baik atau yang jelek kepada teman kita itu. Sebab doa malaikat hanya: aamiin walaka bimitslin. Artinya kalau kita doa baik kepada teman, maka kita pun dapat baik. Sebaliknya, jika kita berdoa jelek buat teman, maka kita juga mendapat kejelekan. Tentunya kita akan pilih mendoakan yang baik – baik kepada teman dan saudara kita. Walhasil semua akan bermuara kembali kepada diri kita. Jadi sering – seringlah berdoa yang baik buat saudara dan teman – teman kita, seperti yang dicontohkan oleh para pengatur pengurus.
Ya Allah berikanlah kepada semua jamaah; aman, selamet, lancar, barokah.
Ya Allah berikanlah kepada rumah - rumah jamaah, usaha – usaha jamaah; aman, selamet, lancar, barokah.
Ya Allah berikanlah kepada masjid – masjid jamaah, tempat sabilillah jamaah; aman, selamet, lancar, barokah.
Masih banyak contoh yang lain yang bisa dipilih. Bisa khusus ataupun umum atau jamak. Tinggal seberapa banyak yang kita mau.
Mau?

Doa malaikat berikutnya mampir kepada orang yang sedang menjenguk orang sakit. Selain dia berjalan laksana di kebun surga, 70.000 malaikat mendoakan rahmat. Begitu indahnya, iming – iming pahala ini merujuk mulianya islam. Akhlakul karimah. Siapa yang tak ingin. Menjalin kerukukan dan kekompakan laksana bangunan yang satu. Dan menghimpun pahala, yang karenanya kita beramal untuk masuk ke dalam surga.

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Tholib r.a., ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Tiada seorang muslim yang menjenguk orang muslim lainnya pada pagi hari kecuali ia didoakan oleh tujuh puluh ribu malaikat hingga sore hari; dan jika ia menjenguknya pada sore hari maka ia didoakan oleh tujuh puluh ribu malaikat hingga pagi hari, dan baginya kurma yang dipetik di taman surga." (HR Tirmidzi, dan beliau berkata, "Hadits hasan ghorib.")
Diriwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh.” (Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib ra., Al Musnad no. 754).
Dengan dalil ini bukan berarti berdoa agar banyak muslim jatuh sakit, tetapi lebih kepada amaliah - cermin keimanan dan keislaman seseorang yang digambarkan sebagai diri yang satu – kaljasadil wahid. Apakah sudah kita rasakan atau belum? Jika belum, ingatlah fadhilah ini. Namun jika sudah, sering – seringlah menjenguk dan mengajak orang lain untuk menjenguk orang sakit. Walhasil, tampaklah kerukunan dan kekompakan sebagaimana Allah terangkan – fa allafa baina quluubikum fa-ashbahtum bini’matihii ikhwaanan.
Ini, bagi yang sehat untuk berempati kepada saudaranya yang sakit. Bagi yang sakit, asal sabar dia akan memperoleh pahalanya sendiri disisi-Nya. Kalau disuruh milih, pilih sakit atau sehat? Tentu pada pilih sehat kan? Mangkanya, jenguklah yang sakit sebagai wujud kesyukuran itu. Dan tambahannya, Allah mengutus 70.000 malaikat untuk mendoakan rohmat bagi kita. Lipatan yang pol bukan?
Jadi, sering – seringlah kabar – kabari jika ada sedulur muslim kita yang sakit. Mondok di rumah sakit atau di mana saja…

Pantes dalam hadits diterangkan rugi besar. Roghima anfu rojulin – grumpung hidungnya rojul. Juga dikatakan sebagai parameter pelit tidaknya seseorang. Sebagian dalil menjelaskan, orang itu pelit jika disebut nama Nabi SAW, kemudian dia tidak membaca sholawat. Cuma modal abab – omongan saja nehik, apalagi harta benda. Begitu kira – kira pola pikirnya. Konon di Mesir (juga seperti di Ayat – ayat Cinta), untuk meredakan marah seseorang cukup disebut nama Nabi SAW, maka akan mereda marahnya karena dia akan terus sadar untuk membaca sholawat. Mereka gak mau disebut orang yang pelit. Jadi, kalau dirangkum orang yang tak mau bersholawat itu rugi besar dan bakhil alias medit. Siapa yang mau.

Dari Abi Huroiroh ra. juga, Rasululloh SAW bersabda, “Alangkah ruginya seseorang yang aku disebutkan di sisinya lalu ia tidak bersholawat kepadaku, Alangkah ruginya seseorang yang ramadhan tiba kemudian sampai berlalu, namun orang itu belum diampuni. Alangkah ruginya seseorang yang kedua orang tuanya lanjut usia disisinya lalu keduanya tidak bisa memasukkannya ke surga.” (Rowahu at-Tirmidzi)

Dari Husein bin Ali ra., dari Nabi SAW beliau bersabda, “Orang yang kikir itu adalah orang yang kalau disebut namaku disisinya, ia tidak bersholawat kepadaku.” (Rowahu an-Nasa’I, Ibnu Hibban di dalam Shohihnya dan al-Hakim. Dinilai shohih oleh at-Tirmidzi dan dia menambahkan di dalam sanadnya Ali bin Abi Thalib, dan ia berkata hadist hasan gharib.

Dari Abu Dzar ra., ia berkata, “Pada suatu hari saya keluar, lalu mendatangi Rasulullah SAW, baliau bersabda, ‘Maukah aku kabarkan kepada kalian tentang manusia yang paling kikir?’ Mereka berkata, ‘Ya, ya Rasululloh.’ Beliau bersabda, ‘Yaitu orang yang apabila aku disebutkan di sisinya, ia tidak bersholawat kepadaku. Itulah manusia paling kikir.” (Rowahu Ibnu Abi ‘Ashim di dalam Kitab ash-Sholaah)

Dengan demikian, sholawat mempunyai keutamaan yang hebat. Mempunyai arti penting dalam ubudiyah kita. Tidak menghilangkn kerugian dan bakhil, tetapi lebih dari itu, dia termasuk salah satu jalur untuk mendapatkan doa dari para malaikat.

Dari Anas ra, dia menuturkan, Rasululloh SAW bersabda, “Perbanyaklah sholawat kepadaku pada hari Jumat, karena sesungguhnya baru saja malaikat Jibril datang kepadaku dari Allah SWT, lalu dia berkata, ‘Tidak seorang muslim pun di muka bumi ini bersholawat kepadamu satu kali melainkan Aku dan para malaikatKu bersholawat kepadanya sepuluh kali.’ (Rowahu ath-Thabrani dari Abu Zilal, dari Anas).

Jadi, kalau kita pengin mendapat banyak doa dari malaikat, perbanyaklah membaca sholawat. Itung – itungannya jelas…

Anda suka berpuasa? Bisa ya, bisa gak. Tergantung. Kalau puasa wajib bulan Ramadhan, insya Allah semuanya ok bisa. Tetapi kalau puasa – puasa sunnah, banyak yang tidak terlalu suka. Mungkin ada yang suka, mudah – mudahan banyak prosentasenya. Memang ada apa di dalam puasa? Di dalamnya terdapat jalan untuk mendapatkan doa para malaikat. Kapan itu? Yaitu ketika melakukan sahur untuk puasa hari itu.

Dari Abdullah bin Umar ra. Berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa) kepada orang - orang yang sedang makan sahur.” Insya Allah termasuk disaat sahur untuk puasa “sunnah”. (Rowahu Imam Ibnu Hibban dalam Shahihnya dan Imam Ath-Thabrani di dalam Mu’jam al-Ausath)
Dari Abu Said al-Kudri ra., dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Makan sahur semuanya adalah barokah, maka janganlah kalian meninggalkannya walau hanya dengan meneguk satu teguk air, karena Allah dan para malaikatnya bersholawat kepada orang – orang yang makan sahur.” (Rowahu Ahmad, dengan sanad yang kuat)
Makan sahur ternyata banyak barokahnya. Tidak hanya menyehatkan, sebagai bagian dari tata cara berpuasa, dia juga sebagai gerbang doa para malaikat. Jadi jangan segan – segan untuk makan sahur jika kita mau berpuasa. Hilangkan rasa malas untuk bersahur, karena telah ditunggu Allah dan para malaikat yang siap untuk mendoakan rohmat kepada orang yang mau berpuasa.
Kadang kita berpikir, ah puasa sunah ini, gak sahur pun saya kuat. Allah maha tahu dan Allah telah memberi kemurahan kepada orang yang mau berpuasa dengan makan sahur. Dari Abdullah bin al-Harits, dari seorg laki – laki, dari sahabat Nabi SAW, dia berkata, ‘Aku datang kepada Nabi SAW ketika beliau tengah makan sahur,’ Beliau SAW bersabda, “Ia adalah keberkahan yang diberikan Allah kepada kalian, maka janganlah kalian meninggalkannya.” (Rowahu an-Nasaa’i)
Ayo sahur, sahur,….ehh puasa, puasa,…..!!!


Berbahagialah orang – orang yang mencari ilmu. Di samping mempunyai kefadholan – kefadholan lain yang telah banyak diketahui, dia termasuk salah satu orang yang didoakan malaikat. Orang yang mencari ilmu dimintakan ampun oleh para malaikat – makhluk langit. Jadi kenapa mesti berhenti, gerakkanlah terus semangat mencari ilmu. Tholabul ilmi. Semangatlah untuk terus mengaji. Nderes dan mengaji.

Dari Abu Ad-Darda’, dia berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa meniti sebuah jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan baginya jalan ke surga. Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap – sayapnya kepada para pencari ilmu karena ridha dengan apa yang dia lakukan. Sesungguhnya seorang alim dimohonkan ampunan untuknya oleh penghuni langit dan bumi sampai ikan – ikan di dalam air. Dan keutamaan orang yang berilmu atas ahli ibadah adalah seperti keutamaan rembulan di atas semua bintang – bintang. Dan sesungguhnya para ulama itu adalah pewaris para Nabi, sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, akan tetapi mewariskan ilmu, maka barangsiapa mengambilnya maka dia telah mengambil bagian yang sempurna.” (Rowahu Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah – K. Adillah hal 11).
Dalil di atas berlaku untuk orang yang mencari ilmu. Untuk yang mengajarkan ilmu dan atau kebaikan juga didoakan para malaikat. Jadi jangan pelit kalau berilmu. Sebarkanlah dan ajarkanlah kepada yang lain. Walau telah mendengar pada hal yang sama, barangkali adanya ulangan, mungkin tambah nandes. Tambah dalam dan faham.
Dari Abu Umamah Al-Bahily r.a., berkata, Ada dua orang yang disebut – sebut di depan Rasulullah SAW, salah satunya adalah ahli ibadah dan yang lainnya adalah ahli ilmu, maka Rasulullah SAW bersabda, “Keutamaan ahli ilmu atas ahli ibadah adalah seperti keutamaanku di atas orang terendahnya kalian.” Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya Allah dan para malaikat dan penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.” (Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi)
Dan diriwayatkan oleh al-Bazzar dari Hadits Aisyah secara ringkas, “Segala sesuatu sampai ikan besar di laut memintakan ampun bagi orang yang mengajar kebaikan.”
Duh, alangkah terbukanya kesempatan ini. Mari kita coba petik dan laksanakan mulai hari ini. Niscaya ampunan dan sholawat akan selalu bersama kita. Setidaknya kita aware, bahwa kesempatan mendapatkan doa para malaikat itu ada buat kita. Ayo meraihnya…! Bisa tholabil ilmu, atau mualimun nas, atau dua – duanya. Kok,….mubaligh lurr..!

Ternyata, jalan paling banyak untuk mendapatkan doa para malaikat itu ada dalam kegiatan sholat. Hal ini, bisa dimaklumi sebab sholat adalah amal yang paling pol. Dia yang membedakan islam dan kafir. Sholat merupakan amalan pertama yang ditanyakan nanti di hari kiamat. Dan di dalam sholat itulah sebenarnya yang banyak menyibukkan mu’min semua. Jadi sudah sepantasnya kalau di dalamnya terdapat fadhilah – fadhilah yang pol. Sholat adalah tiang agama. Kalau sholatnya kelendran, maka yang lain pasti lebih amburadul. Tinggal mana dari jalan – jalan itu yang bisa kita raih. Mari kita simak satu per satu.

1. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat. Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’” (Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Muslim no. 469). Ini berlaku ketika menunggu dilaksanakannya sholat berjamaah. Habis adzan, sholat – sholat sunnah kemudian qomat dan ditegakkan sholat berjamaah. Kuncinya habis adzan segeralah datang ke masjid.

2. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat. Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat akan selalu bershalawat (berdoa) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia (Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini) Nah, hadist ini berlaku setelah selesai sholat berjamaah, namun diteruskan dengan menunggu sholat jamaah berikutnya. Biasanya yang paling gampang habis sholat jamaah maghrib, diteruskan menunggu sholat jamaah isyaa. Kuncinya habis sholat terus diam dan bersiap untuk sholat berikutnya.

3. Orang - orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah. Beruntunglah masjid yang shof pertamanya panjang, sebab tak perlu berebut. Tetapi pemandangan saat ini rasanya gak mengenakkan, sebab masih banyak yang ogah – ogahan berada di shof awal. Gak tahu tuh, kenapa ya?
• Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan” (Imam Ahmad dari Nu’man bin Basyir ra., derajat hadist hasan.)
• Dari Abu Umamah ra. Berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf pertama.” Mereka berkata, “Ya Rasululloh, juga untuk shaf kedua?” Rasululloh menjawab, ““Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf pertama.” Mereka berkata, “Ya Rasululloh, juga untuk shaf kedua?” Rasululloh menjawab, “Dan untuk shaf yang kedua.” (Rowahu Ahmad dan at-Thabrani)

4. Orang - orang yang menyambung shaf pada sholat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf). Biasanya, malah ingkrih – ingkrih kalau kakinya mepet – mepet. Yang harusnya delama’an mepet dengan delama’an orang sebelahnya sebagai respek terhadap arti menyambung shaf.
• Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang - orang yang menyambung shaf - shaf” (Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)

5. Para malaikat mengucapkan ‘Amin’ ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah. Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang Imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalin’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu”. (Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 782)

6. Orang yang membaca doa berdiri dari ruku’ (I’tidal) dalam sholat berjamaah setelah imam berkata Samiallahu liman hamidahu. Dari Abu Huroiroh r.a., dia berkata Rasulullah SAW bersabda, “Apabila imam berkata sami’alloohu liman hamidahu, ucapkanlah alloohumma laka alhamd, karena barangsiapa yang ucapannya bersamaan dengan ucapan malaikat, akan diampuni dosa – dosanya yang telah lalu.” (Rowahu Bukhori (2:225 – 226), Muslim (2:17) Abu Dawud (1:135), An- Nasa’I (1:162), At-Tirmidzi (2:55)).

7. Orang - orang yang melakukan shalat shubuh dan ‘ashar secara berjama’ah. Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?’, mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat’” (Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)
Point 7 memang tidak spesifik. Artinya tidak menyebutkan doa malaikat, tetapi hanya penyaksian saja.
Dengan demikian kurang – lebih ada 15 jalan untuk mendapatkan doa malaikat agar dosa – dosa kita terampuni. Mungkin masih ada riwayat lain yang terlewat dalam bab ini silahkan ditambahkan. Dan jangan lupa saya juga diberitahu. Jkh….

1 Responses to “Orang - orang yang didoakan malaikat”

Anonim mengatakan...
Selasa, 16 Juni, 2009

insya Allah segera di praktekkan.. ajkk


Posting Komentar

jangan lupa tinggalkan komentar ya... Thanks atas kunjungannya ..!!!

All Rights Reserved Mlaten Kota | Blogger Template by Bloggermint