Trending: Mas Javas

BOUNDARIES/BATASAN DIRI

Salah satu ketrampilan hidup yang paling dasar dan penting dimiliki keluarga bahagia adalah memahami ruang pribadi diri. Ruang pribadi ini disebut ”Boundaries/Batasan Wilayah“ merupakan sebuah lingkaran yang tidak dapat dilihat, suatu wilayah yang membuat kita merasa aman dan nyaman. Bila kita menginginkan didalam keluarga mempunyai hubungan-hubungan yang sehat, maka ruang pribadi ini harus ditumbuhkan dalam keluarga agar masing-masing individu dalam keluarga tersebut bisa saling menghormati batas-batas wilayah orang lain. Menghargai ruang pribadi masing-masing anggauta keluarga serta menerima perbedaan dengan senang hati. Ruang pribadi tersebut antara lain berupa identitas diri, pendapat, perasaan. Dalam keluarga yang sehat ruang pribadi ini dapat dibentuk pada masing-masing individu dan diterima oleh para anggauta keluarga dengan senang hati. Menghormati hak orang lain berarti tidak melanggar ruang pribadi orang lain secara fisik, tidak mengambil barang milik orang lain tanpa izin, atau secara emotional mengucapkan kata-kata penghinaan dsb.
Menurut Dr Henry Cloud & Dr John Townsend dalam bukunya ”Boundaries with Kids”, mengatakan bahwa ruang pribadi ini disebut BATASAN/BOUNDARIES yakni ”garis properti” yang menggambarkan wilayah dalam diri seseorang serta menjelaskan dimana batas akhir seseorang dan dimana batas awal orang lain. Mari kita periksa diri kita, apakah kita termasuk individu yang memiliki BATASAN/BOUNDARIES atau individu yang bermasalah dalam BATASAN ini?.
Tanda-tanda seseorang tidak memiliki batasan dalam dirinya adalah antara lain sebagai berikut: --
- Ketidak-mampuan untuk mengatakan tidak pada orang-orang yang suka menyakiti
- Ketidak- mampuan mengatakan tidak untuk dorongan diri sendiri yang merusak.
- Ketidak-mampuan untuk mendengar kata tidak dari orang lain dan ketidak mampuan untuk menghormati batas-batas mereka
- Ketidak mampuan untuk menunda kepuasan dan meraih tujuan dan menyelesaikan tugas.
- Kecenderungan untuk tertarik kepada orang-orang yang tidak bertanggung jawab atau suka menyakiti, lalu berusaha untuk” memperbaiki’ mereka
- Mengambil alih tanggung jawab atas kehidupan orang lain.
- Mudah tertipu atau dikuasai.
- Sulit membina keintiman dan mempertahankan kedekatan dengan orang lain.
- Ketidak-mampuan untuk jujur kepada orang – orang terdekat.
- Ketidak-mampuan untuk menegur orang lain dan menyelesaikan masalah-masalah dengan produktif.
- Menjalani kehidupan sebagai korban dan bukan menjalani kehidupan dengan tujuan pasti dan pengendalian diri.
- Kecanduan dan suka memaksa.
- Tidak teratur dan tidak bisa menyelesaikan tugas
Bila sebagian besar ciri-ciri tersebut ada dalam diri seseorang maka menurut Dr Henry Cloud & Dr John Townsend ini yang disebut kelemahan karakter yanvg disebabkan tidak adanya batasan-batasan diri. Batasan adalah kunci untuk mempertahankan hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Batasan bukanlah sifat lahir tapi diperoleh dari luar diri kita. Belajar mengenal diri dan bagaimana kita harus bertanggung jawab ini akan memudahkan kita berhubungan dengan orang lain bisa saling menghormati dan menghargai. Jika batasan-batasan ini jelas dan terbangun dalam diri, maka kita dapat membangun kwalitas-kwalitas diri seperti, mengenal dan memahami diri dengan baik, bertanggung jawab, memiliki pengertian kalau memilih yang benar, maka semua akan berjalan lebih baik, bila memilih yang salah maka kita akan menderita, menumbuhkan kasih sayang dalam diri sendiri, mengerti mana hak & kewajiban
Jika kita dibesarkan dalam keluarga berantakan/ disfungsi, sedikit sekali kita bisa mengembangkan batas dan dalam tumbuh kembang menjadi manusia yang tidak punya kesadaran yang jelas mengenai batasan diri ataupun orang lain. Kita tidak bisa melindungi diri kita sendiri dan membiarkan orang lain menentukan batasan diri kita atau sebaliknya . Dengan kesadaran baik mengenai batas, kita dapat merasakan keyakinan yang menakjubkan yang berasal dari kesadaran bahwa kita dapat dan akan melindungi diri sendiri dari sikap orang lain yang mengabaikan, merendahkan atau menghina diri kita. Batas memberi kepastian dalam hidup, belajar memperkuat batas, kita mengalami rasa sadar diri semakin jelas, juga relasi kita dengan orang lain. Batas-batas memperkuat kita untuk menentukan sejuh mana perlakuan orang lain terhadap diri kita.
Semoga tulisan ini bermanfaat!

0 Responses to “BOUNDARIES/BATASAN DIRI”

Posting Komentar

jangan lupa tinggalkan komentar ya... Thanks atas kunjungannya ..!!!

All Rights Reserved Mlaten Kota | Blogger Template by Bloggermint