Trending: Mas Javas

Berbuat Kebaikan Tidak Ada Ruginya


"jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendir” (Al-Isra’:7)

Setiap orang akan menuai apa yang ditanam
Tidak semua orang mampu berpikir panjang. Apalagi dengan perhitungan yang teliti. Itulah kenapa tidak sedikit yang melakukan sesuatu cuma buat keuntungan sesaat.

“Yang penting saya untung, peduli amat orang lain!”

Padahal, alam mengajarkan bahwa aksi sama dengan reaksi. Apa yang diterima alam, itulah yang akan diberikan ke manusia. Ada banjir karena keseimbangan alam terganggu: penebangan hutan, buang sampah ke sungai, dan lain-lain. Begitu pun dalam pergaulan sesama manusia. Kita akan menerima apa yang telah kita berikan. Jika kebaikan yang kita berikan, balasannya pun tak jauh dari kebaikan. Bahkan, mungkin lebih. Kita lihat tingkah para pedagang, baik barang maupun jasa, paham sekali rumus ini. Kalau mereka ingin mendapat kebaikan dari konsumen, pancingannya pun dengan sesuatu yang baik. Ada pedagang yang menyediakan air minum kemasan gratis, keramahan para pelayan, bahkan ruangan khusus untuk menunggu. Mereka menganggap: konsumen adalah raja.


Jika kita tidak ingin keburukan, begitu pun orang lain
Semua orang ingin mendapatkan yang baik. Begitu pun sebaliknya. Tak ada yang ingin mendapatkan yang buruk. Cuma masalahnya, sikap itu tidak diiringi dengan aksi yang positif. Ketika menginginkan selalu ingin mendapatkan yang baik, tapi saat memberi selalu/sering yang buruk. Ayo, bener ngga sih??
Sebenarnya, ketika seorang melakukan sesuatu yang buruk, saat itu juga ia sedang berharap ada keburukan yang akan ia terima, baik itu disadari ataupun tidak. Sayangnya, jarang yang mau bercermin diri: apa yang telah saya lakukan? Lebih banyak mana: baik atau buruk? Baru kemudian, kenapa orang lain berbuat buruk pada saya?
Padalah Agama telah mengajarkan untuk membalas keburukan dengan cara yang terbaik.

“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.”

Ini memang berat. Ajaran ini lebih tinggi dari sekadar kebaikan berbalas kebaikan, dan keburukan berbalas hal serupa. Lebih dari itu, memberikan reaksi dari sebuah keburukan dengan sudut pandang positif. Dan hasilnya sangat luar biasa. Keburukan bukan hanya hilang, tapi berganti dengan kebaikan.

Berpikirlah apa yang bisa diberikan, bukan yang diterima
Semangat berbuat baik memang tidak akan tumbuh dari mereka yang punya sikap pasif. Ketika yang dipikirkan seseorang cuma bagaimana menerima, darimana datangnya penerimaan; seluruh otot aktivitasnya menjadi mandul. Semangat berbuat baiknya sudah mati sebelum fisiknya benar-benar mati. Tentunya, sulit mendapatkan sesuatu yang positif dari orang tipe ini. Jangankan membalas keburukan dengan kebaikan, mengawali kebaikan pun terasa berat. Semua aktivitasnya terkungkung dalam kalkulator sempit. Hitungannya selalu pada keuntungan materi sesaat. Bukan sesuatu yang lebih mahal dari sekadar materi. Antara lain, ketenangan, keharmonisan, cinta dan persaudaraan.
Tokoh Anwar Ibrahim mungkin salah satu contoh baik. Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia ini pernah difitnah secara keji. Tidak tanggung-tanggung, ia dituduh pelaku korupsi dan kejahatan homoseksual. Namun, seluruh warga tempat tinggalnya siap menjadi saksi: bahwa Anwar mustahil seperti yang dituduhkan. Itulah buah baik yang selama ini telah ditanam Anwar. Masyarakat sekitarnya, tanpa diminta pun, siap menjadi pembela.

Dari uraian di atas kita jadi tahu bahwa pada prinsipnya tidak ada ruginya kok berbuat baik kepada oranglain, bahkan kepada orang yang telah berbuat ”jahat” kepada kita. Capek klo tiap kali ada yang berbuat jahat pada kita, kita sibuk memikirkan untuk balas dendam atas kejahatan yang telah dilakukannya, dst...dst.. saling membalas dendam yang tidak ada akhirnya, itulah yang akan terjadi. Dan sepertinya hal seperti itu gampang sekali kita temukan saat ini.
Ingatlah bahwa Tuhan itu Maha Tahu, Maha Adil dan Tidak Tidur. Kebaikan kita sekecil apapun pasti akan dilihat Nya, dan akan bernilai pahala dimata Nya (asal dilakukan dengan ikhlas). So... .. tunggu apa lagi....berbuat baik yukkkk..

0 Responses to “Berbuat Kebaikan Tidak Ada Ruginya”

Posting Komentar

jangan lupa tinggalkan komentar ya... Thanks atas kunjungannya ..!!!

All Rights Reserved Mlaten Kota | Blogger Template by Bloggermint