Trending: Mas Javas

Sensitivitas uang


Berapa isi rekening tabungan Anda di bank? Besar kemungkinan Anda hanya ingat pembulatan dua angka pertama. Misalnya tabungan Anda bernilai 6.735.856 , paling-paling Anda ingat sekitar 6,7 juta, atau bahkan cuma 6 juta. Jadi kalau ada yang mencuri sebesar 10 ribu setiap bulan dari rekening itu, Anda tidak akan tahu. Dua angka itu dapat kita sebut tingkat sensitivitas kita terhadap uang. Kebanyakan orang, apakah penghasilannya sedikit ataupun banyak, hanya mengingat dua angka saja dari nilai uang yang dia miliki.

Apa bedanya ponsel seharga 500.000 dan 499.000? Bedanya, sekilas harga yang kedua lebih murah, padahal relatif sama saja. Itu juga akibat kecenderungan kita untuk sensitif pada angka pertama, kemudian baru pada angka kedua. Nah itulah yang menarik untuk kita amati.

Suatu ketika bersama dengan istri membeli telur asin di Griya. Harga tercantum adalah Rp 3.275 untuk 2 butir.

“Mahal nggak dik?” tanya saya.

“Ah, hanya selisih 300 rupiah,” jawabnya.

Kalkulasi mental secara cepat membulatkan telur tersebut menjadi 3.200 (aslinya 3.275!), kemudian seingat istri saya harga telur asin yang biasa kami beli adalah 1.300. Jadi duabutir telur seharga 3200 berarti per butirnya 1.600. Alias selisih 300 perak saja. Padahal kalau dihitung lebih teliti, selisih dua telur tersebut adalah 3.275 (dua telur) dengan 2.600 (dua telur), atau berarti 675. Persentase selisih lebih mahal adalah 25,96% alias 26%! Andai setiap kali beli kita membeli dengan ekstra lebih mahal 25% betapa cepat bangkrutnya kita!

Tapi ya itu, kan total ruginya cuma 375. Masih dapat ditolerir. Bandingkan dengan kerepotan untuk beli di warung yang berbeda. Yah, kebetulan cuman telor. Bagaimana saat membeli voucher handphone, bagaimana beli aqua galon, bagaimana saat membeli buku? Dan sebagainya.

Semua itu tidak terasa rugi karena sensitivitas kita masih berada di atas harga selisih yang kita tanggung. Sebagian orang sensitif pada pembulatan 1000-an rupiah. Sebagian lain mulai sensitif pada pembulatan 5000-an. Dan kalau Anda berpenghasilan hingga puluhan juta rupiah setiap bulan, mungkin Anda baru serius melihat selisih harga bila melewati angka 50.000-an.

Yang jelas, sensitivitas kita terhadap nilai uang menjadi salah satu penyebab mengapa seringkali uang kita tidak cukup setiap bulannya. Ha, ini baru menjadi serius!

0 Responses to “Sensitivitas uang”

Posting Komentar

jangan lupa tinggalkan komentar ya... Thanks atas kunjungannya ..!!!

All Rights Reserved Mlaten Kota | Blogger Template by Bloggermint